Selasa, 10 November 2015

Sphygmomanometer (Tensimeter)

Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukurtekanan darah. Dengan mengetahui berapa tekanan darah kita, kita dapat menilai apakah tekanan darah/ tensi darahkita normal atau tidak. Tensi darah normal manusia dewasa adalah 100-130 mmHg untuk tekanan sistolik dan 60-90 mmHg untuk tekanan diastolik.

Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksi otot jantung. Tekanan diastolik adalah tekanan darah saat jantung sedang relaksasi/ beristirahat. Seseorang dikatakan menderita tekanan darah tinggi jika tekanan darah/ tensi darahnya diatas 140/90mmHg. Dan dikatakan menderita tekanan darah rendah jika tekanan darah/ tensi darahnya di bawah 90/60mmHg.

Alat Tensimeter ada 3 macam :

Tensimeter air raksa
Merupakan tensimeter konvensional yang sebenarnya sudah jarang dipakai di luar negeri, karena tensimeter ini masih menggunakan air raksa yang berbahaya jika sampai alat pecah dan air raksa terkena kulit atau saluran pernafasan. Tensimeter jenis ini memerlukan stetoskop untuk mendengar munculnya bunyi suara tekanan sistolik dan diastolik pada jantung.
Tensimeter aneroid
Tensimeter ini lebih aman karena tidak lagi menggunakan air raksa tetapi menggunakan putaran berangka sebagai penggantinya. Sama dengan tensimeter air raksa, tensimeter aneroid masih menggunakan stetoskop.

Tensimeter digital
Merupakan tensimeter yang lebih modern dan akurat, langsung menunjukan hasil dalam bentuk angka. Berbeda dengan tensimeter air raksa yang memerlukan stetoskop untuk mendengarkan suara sebagai pertanda tekanan sistolik dan siastolik, maka tensimeter digital menggunakan sensor sebagai alat pendeteksinya sehingga baik dipakai untuk mereka yang memiliki gangguan pendengaran.

Spalk

Bidai atau spalk adalah alat dari kayu, anyaman kawat atau bahan lain yang kuat tetapi ringan yang digunakan untuk menahan atau menjaga agar bagian tulang yang patah tidak bergerak (immobilisasi)

TUJUAN PEMBIDAIAN 
1.      Mencegah pergerakan / pergeseran dari ujung tulang yang patah
2.      Mengurangi terjadinya cedera baru disekitar bagian tulang yang patah
3.      Memberi istirahat pada anggota badan yang patah
4.      Mengurangi rasa nyeri
5.      Mempercepat penyembuhan

MACAM – MACAM BIDAI
1.      Bidai keras
Umumnya terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastik atau bahan lain yang kuat dan ringan. Pada dasarnya merupakan bidai yang paling baik dan sempurna dalam keadaan darurat. Kesulitannya adalah mendapatkan bahan yang memenuhi syarat di lapangan.
Contoh : bidai kayu, bidai udara, bidai vakum.
2.      Bidai traksi
Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya, hanya dipergunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang paha.
Contoh : bidai traksi tulang paha
3.      Bidai improvisasi
Bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk penopang. Pembuatannya sangat tergantung dari bahan yang tersedia dan kemampuan improvisasi si penolong.
Contoh : majalah, koran, karton dan lain-lain.
4.      Gendongan/Belat dan bebat
Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela (kain segitiga) dan memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan pergerakan daerah cedera.
Contoh : gendongan lengan

PRINSIP PEMBIDAIAN
1.      Lakukan pembidaian pada tempat dimana anggota badan mengalami cidera ( korban yang dipindahkan)
2.      Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang
3.      Melewati minimal dua sendi yang berbatasan

SYARAT – SYARAT PEMBIDAIAN
1.      Siapkan alat – alat selengkapnya
2.      Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang diukur dulu pada anggota badan korban yang tidak sakit
3.      Ikatan jangan terlalu keras dan terlalu kendor
4.      Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan
5.      Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sebelah atas dan bawah tempat yang patah
6.      Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai
7.      Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas

Stetoskop

 
Stetoskop (bahasa Yunani: stethos, dada dan skopeein, memeriksa) adalah sebuah alat medis akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh. Dia banyak digunakan untuk mendengar suara jantung dan pernapasan, meskipun dia juga digunakan untuk mendengar intestine dan aliran darah dalam arteri dan "vein".
Macam-Macam Stetoskop:
1.      Stetoskop akustik yang paling umum digunakan, dan beroperasi dengan menyalurkan suara dari bagian dada, melalui tabung kosong berisi-udara, ke telinga pendengar. Bagian "chestpiece" biasanya terdiri dari dua sisi yang dapat diletakaan di badan pasien untuk memperjelas suara; sebuaah diaphgram (disk plastik) atau "bell" (mangkok kosong). Bila diaphgram diletakkan di pasien, suara tubuh menggetarkan diaphgram, menciptakan tekanan gelombang akustik yang berjalan sampai ke tube ke telinga pendengar. Bila "bell" diletakkan di tubuh pasien getarakn kulit secara langsung memproduksi gelombang tekanan akustik yang berjalan ke telinga pendengar. Bell menyalurkan suara frekuensi rendah, sedangkan diaphgram menyalurkan frekuensi suara yang lebih tinggi. Stetoskop dua sisi ini diciptakan oleh Rappaport dan Sprague pada awal abad ke-20. Permasalahan dengan akustik stetoskop adalah tingkatan suara sangat rendah, membuat diagnosis sulit.
2.      Stetoskop elektronik mengatasi tingkatan suara yang rendah dengan cara memperkuat suara tubuh. Sekarang ini, telah ada beberapa perusahaan menawarkan stetoskop elektronik, dan mungkin dalam beberapa tahun lagi, stetoskop elektronik akan menjadi lebih umum dari stetoskop akustik.
Stetoskop digunakan sebagai alat untuk mendiagnosa penyakit tertentu. Stetoskop dapat menyalurkan suara tertentu dan menghilangkan suara yang lain. Sebelum stetoskop ditemukan, doktor meletakkan telinganya ke dekat badan pasien dengan harapan untuk mendengarkan sesuatu.
Stetoskop seringkali dianggap sebagai simbol pekerjaan dokter, karena dokter sering dilihat atau digambarkan dengan sebuah stetoskop yang tergantung di sekitar lehernya.
Stetoskop juga digunakan oleh mekanik untuk mengisolasi suara tertentu dari mesin untuk diagnosa.

Reflex Hammer

 
Reflex hammer atau palu refleks digunakan untuk memeriksa kemampuan reflesi dari bagian-bagian tertentu tubuh kita, biasanya lutut kita.

Seperti kita ketahui refleksi adalah suatu reaksi tubuh atau bagian tubuh kita yang tidak sengaja,yang terjadi karena adanya suatu  rangsangan dari luar terus melalui syaraf-syaraf perasa ke pusat reflex, yang kemudian menyalurkan ke syaraf penggerak dan otot-otot yang terus membuat gerakan-gerakan reflex itu. Oleh sebab itu Alat reflex hammer ini biasanya digunakan oleh dokter spesialis syaraf untuk mendeteksi sejauh mana fungsi refleks dan biasanya alat ini berbentuk seperti palu.

Reflex Hammer/palu refleks merupakan alat medis yang digunakan oleh dokter untuk menguji refleks tendon dalam/lutut. Pengujian refleksitas pasien merupakan bagian penting dari pemeriksaan fisik neurologis untuk mendeteksi kelainan pada sistem saraf pusat atau perifer.

Alat ini berbentuk seperti palu digunakan untuk memeriksa kemampuan refleksi dari bagian-bagian tubuh. Gagangnya terbuat dari besi stanless. Palu terbuat dari karet yang lembut sehingga tidak menyakitkan bagi pasien.

Fungsi Dari Penggunaan Alat reflex hammer adalah 
1.      Untuk memancing reaksi dan refleks, karena pengujian reflek bagian penting dari pemeriksaan fisik
2.      Untuk mendeteksi kelainan dalam sistem saraf pusat atau perifer